7 Faktor Penyebab Koneksi Internet Di Indonesia Lambat dan Mahal
“Udah bayar mahal-mahal, tetep aja lelet!!!!” mungkin kutipan barusan adalah yang sering anda ucapkan ketika anda mengeluhkan koneksi internet anda lelet atau lambat. Saya yakin pasti diantara pembaca pernah mengalaminya, saya sendiri pun pernah merasakannya. Tanpa kita sadari internet sudah menjadi bagian kehidupan elemen masyarakat di Indonesia, mulai dari komunikasi, bahkan pekerjaan/bisnis pun mengandalkan internet.
Tapi akan sangat meresahkan apabila koneksi internet anda sedang lelet, apalagi sudah membayar mahal untuk berlangganan internet, hal ini sangat rentan bahkan sering terjadi di Indonesia. Menurut data Akamai pada bulan April 2013 lalu, kecepatan koneksi internet di Indonesia memnduduki peringkat ke-99 untuk wilayah Asia Pasifik. Perhatikan gambar data dari Akamai di bawah:
Dari data diatas terlihat bahwa kecepatan koneksi internet Indonesia rata-rata 12,8 Mbps (Megabits per seconds) dan masih jauh tertinggal dengan saingannya yakni, Malaysia yang menduduki peringkat ke-46 dengan kecepatan internet rata-rata 23,6 Mbps. Bahkan Hong Kong, Jepang, dan Korea Selatan sudah termasuk dalam 5 Negara Dengan Koneksi Internet Super Tercepat Di Dunia dan 2 lainnya adalah Rumania dan Latvia, (baca selengkapnya 5 Negara Dengan Koneksi Internet Super Tercepat Di Dunia ).
Namun, pernahkah singgah sebuah pertanyaan dalam pikiran anda “Mengapa koneksi Internet Internet di Indonesia lambat dan Mahal? nah, berikut penjelasan sharehovel 7 Faktor Penyebab Koneksi Internet di Indonesia Lambat dan Mahal yang telah dikumpul dari beberapa informasi dan dirangkum dengan narasi asli dari sharehovel
7 Faktor Penyebab Koneksi Internet di Indonesia Lambat dan Mahal by Sharehovel
1. Belum Memiliki Koneksi Internasional
Indonesia tidak memiliki koneksi langsung ke jaringan Internasional atau biasa disebut Tier-1 yang berpusat di Amerika,Sehingga koneksi internet harus melalui beberapa negara terlebih dahulu seperti Singapura,Hongkong, Hawai, dan berakhir di Amerika, dikarenakan mahalnya koneksi maka satu jalur koneksi harus dibagi ke beberapa user sehingga menyebabkan koneksi lambat, jika Indonesia memiliki koneksi langsung ke Tier-1 maka negara-negara seperti yang disebutkan diatas mendapatkan pesaing, sehingga harga bandwith saling berkompetisi. Disamping itu untuk layanan internet yang berbasis satelit, harus menggunakan satelit dalam negeri seperti contohnya 2 operator seluler yang menyediakan layanan internet (sengaja tidak saya sebutkan) yang notabene tarifnya mahal. Sebagai perbandingan tarif internet Indonesia 48 kali lebih mahal daripada Singapura.
2. Tingginya Tingkat Pengguna Internet di Indonesia
Indonesia tercatat sebagai Negara dengan pengguna Internet terbanyak ke-8 di dunia, dan untuk wilayah Asia Pasifik, Indonesia berada di posisi ke-4 setalah Tiongkok (cina), India, dan Jepang. Hampir ¼ atau sekitar 22.4% dari seluruh total populasi Indonesia adalah pengguna Internet. Hal merupakan salah satu factor yang membuat lambatnya biaya Internet di Indonesia, karena dengan tingginya pengguna Internet maka pembagian jaringan internet menemui titik limitnya, dan otomatis koneksi Internet pun akan lambat.
3. Perusahaan Operator Seluler Penyedia Layanan Internet di Indonesia Sangat Banyak
Pemerintah di Negara-negara lain di luar Indonesia sangat selektif dalam hal memberikan ijin bagi operator baru yang ingin membuka sebuah perusahaan dan biasanya tidak lebih dari 5 perusahaan operator yang beroperasi. Tidak sama halnya di Indonesia, kini terhitung kurang lebih ada 9 operator seluler di Indonesia. Ini menyebabkan jaringan internet tidak efisien , karena masing-masing operator akan mendapatkan spekturm jaringan yang sangat kecil karena harus berbagi dengan operator lainnya yang ikut bersaing dalam hal menyediakan layanan koneksi internet. Dan sebagai dampaknya kualitas koneksi internet yang di dapatkan oleh konsumen yang berlangganan akan lambat.
4. Persaingan Promo Antar Operator Seluler Penyedia Layanan Internet
Selain banyaknya jumlah operator seluler penyedia layanan internet di Indonesia, program promosi-promosinya pun juga mempengaruhi tingkat kecepatan koneksi Internet di Indonesia. Wajar apabila koneksi internet di Indonesia sangat lambat karena program,-program promosi tersebut yang bertujuan menjaring pelanggan cenderung membuat kualitas jaringan menurun. Dan juga besar biaya yang harus dikeluarkan oleh konsumen sebanding dengan kualitas jaringan yang mereka terima, sehingga patokan harga ala operator tersebut sudah membudaya.
5. Kondisi Geografis Indonesia
Indonesia adalah negara kepualan yang memiliki pulau terbanyak di dunia. Tercatat lebih dari 13 ribu pulau berada di kawasan Indonesia yang terbentang seluas 1.9 km2, serta ciri khas wilayah Indonesia yang berbukit dan berlembah menjadi masalah bagi operator penyedia jaringan internet dalam membangun infrastruktur jaringan internet. Intinya, mereka membutuhkan biaya yang relative besar dalam membangun infrastruktur tersebut dibandingkan dengan wilayah dengan medan geografis yang normal, hal inilah salah satu factor penyebabyang lambat dan mahalnya biaya internet di Indonesia.
6. Biaya hosting Server berbayar Indonesia Masih Mahal
Bila diantara anda ada yang pernah ingin ataupun sudah membangun sebuah website dengan menggunakan hosting server, tentu anda mengetahui jika biaya dengan server lokal lebih mahal dibandingkan server luar negeri. Memeang benar bahwa kecepatan server hosting di luar Indonesia lambat namun dengan harga yang murah, inilah yang mebuat kebanyakan para webmaster Indonesia lebih memilih server hosting luar negeri untuk menghemat biaya. Sehingga pengguna internet dari Indonesia yang kebetulan berkunjung ke website dengan layanan hosting luar negeri akan merasakan lambatnya loading website tersebut.
7. Mahalnya Biaya Hak Penyelenggaraan (BHP)
Perushaan operator seluler di Indonesia diwajibkan membayar BHP atau Biaya Hak Penyelenggara dengan nilai nominal yang sangat tinggi. Hal ini membuat perusahaan-perusahaan tersebut berpikir agar tidak terjadi kerugian, maka mereka melakukan segala cara yang efisiensi agar modal mereka bisa kembali. Dampaknya lagi-lagi tertuju pada konsumen atau pelanggan yang otomatis harus membayar mahal juga terhadap jasa internet yang disediakan perusahaan opearotor seluler tersebut. Sisi nengatif laiinya dari tingginya biaya BHP adalah terhambatnya perkembangan teknologi yang di bangun dibangun oleh operator seluler, misalkan teknologi 3G (ROI) yang katanya belum kembali modal, otomatis investasi operator pada teknologi berikutnya seperti 4G/LTE jelas tidak mungkin dilakukan.
Post a Comment